Riau Festival 2019: Keseruan Jelajah Kampung Bandar dan Pentas Seni Kreatif Melayu

Kamis, 11 April 2019

Riau Festival 2019: Keseruan Jelajah Kampung Bandar dan Pentas Seni Kreatif Melayu


Halo semuanya, saya mau cerita tentang keseruan acara menjelajah sisi kota lama Pekanbaru. Hari ini yaitu Kamis tanggal 11 April 2019, saya berkesempatan mengikuti rangkaian acara Riau Festival 2019 (RiauFest). 
Kaya gimana sih keseruannya? Penasaran kan hehehe.. Btw foto ini adalah bekas kebakaran Kampung Bandar tempo hari. Sudah disulap menjadi rapi ya.. Dihias dengan berbagai instalasi seni. Menarik, dan saya merasakan aura positif.


Kami rombongan Blogger Pekanbaru memulai keseruan acara ini dari Rumah Tenun Kampung Bandar. Nampak rumah tradisional yang cantik memanggil kita untuk masuk ke dalam rumah. Sebelumnya saya sempat menunggu di Rumah Tuan Kadi yang cantik dan bisa memandangi pemandangan Sungai Siak. Tidak jauh dari sana, dapat berjalan kaki menuju rumah tenun.

Sesampainya di dalam, kami disambut oleh berbagai kain tenun menggoda mata dan busana khas Melayu. Menarik sekali, dan warnanya sangat cantik. Ada juga ibu-ibu yang menenun secara langsung di sana. Menggunakan tangan asli lho, gak pakai mesin listrik.
Alat tenunnya digerakkan menggunakan tangan langsung. Cukup rumit pembuatannya, sehingga dapat menghasilkan motif yang harmoni dan indah.

Setelah itu, kami mulai berjalan menuju rumah penduduk di sekitar Kampung Bandar yang sudah disulap cantik dan dicat berwarna-warni. Para ibu dan anak-anak terlihat ceria, karena rumah mereka telah digambar berbagai corak dan lukisan. Hal ini semua dipersiapkan untuk  acara hari ini.
Lukisan yang dibuat para peserta cukup beragam. Ada lukisan pesilat yang menggunakan pakaian Melayu, kapal lancang kuning, dan ada juga yang membuat karakter kartun ala Jepang.
Walaupun demikian, warna-warni yang menghiasi setiap rumah di sana tidak menghilangkan kesan sejarah, karena mempunyai nilai sejarah tinggi sebagai cikal bakal Kota Pekanbaru saat ini. Rumah tua yang ada di sana tampak tetap dengan desain lama, hanya coraknya saja yang berubah, sehingga semakin indah dipandang mata.

Tidak hanya dinding rumah yang dicat, jembatan yang sudah rusak juga diperbaiki pihak komunitas bersama warga di sana, sehingga akses ke sana menjadi semakin mudah.
Setelah itu, rombongan kami terus berjalan menyusuri gang hingga sampai ke puing sisa kebakaran. Kami disuguhi 144 karya seni yang dipajang di reruntuhan kebakaran. Dari mulai mural sampai dengan instalasi seni sederhana. Fotonya ada paling atas gengs! Ada juga para ibu yang berjualan di sekitar lokasi. Di situ terdapat panggung mini tempat seniman standup comedy manggung. Saya pun duduk santai mengamati Sungai Siak yang terlihat jelas di lokasi ini.

Dalam melaksanakan rangkaian acara ini, banyak kerjasama terjalin antara banyak pihak. Komunitas yang terlibat antara lain Doodleart Pekanbaru, Kumaga, Komik Riau, Sikari, Hikaru, Urban Sketchers Pekanbaru, dan Peviart. Mereka adalah seniman yang menorehkan warna-warni di Kampung Bandar.
Tadi siang, masih dikerjakan proses mural raksasa di area seluas 1.000 meter persegi, tepatnya di dermaga tua Pelindo1 yang juga menjadi lokasi penyelenggaraan RiauFest 2019. Panjang mural sekitar 140 meter di lantai dermaga. Jadi nanti kalau melihat Pekanbaru pakai Google Earth, bisa kelihatan tulisan ‘HERITAGE’ dari atas.

Pekanbaru Heritage Walk (PHW) adalah salah satu komunitas yang turut membantu terselenggaranya acara ini. Sebuah komunitas peduli jejak sejarah Pekanbaru yang bergerak secara independen sejak 2016.  Anggotanya terdiri dari berbagai dari lintas profesi yang punya kecintaan sama untuk melestarikan peninggalan sejarah di Pekanbaru.
Menurut keterangan dari Mike Agnesia, Ketua Panitia RiauFest 2019 yang juga member dari PHW, RiauFest adalah acara pertama di Riau yang memadukan wisata sejarah (heritage) dengan musik dan  seni tradisional yang  dikemas secara millennial. Target pengunjung adalah masyarakat umum,   khususnya anak-anak millennial. Tujuannya adalah membuat kreator muda melihat dan mau mengembangkan warisan budaya Pekanbaru dan Melayu dari kacamata mereka sendiri. Tentunya melalui proses kreatif yang menyenangkan dan gampang dipahami.

Hari mulai gelap, hujan mulai turun deras. Semangat para peserta belum pudar. Kami masih menunggu acara Pentas Seni Kreatif Melayu di Pelabuhan Tua Pelindo. Panggung terbuka itu menampilkan Freza and Friends, Wan Dance Studio, dan bintang utamanya Geliga Jazz featuring Bintang Indrianto, Kadek Rihardika (Fusionstuff), dan Bonita (Bonita & the Hus Band).
Selain itu, banyak doorprize untuk pengunjung yang hadir di RiauFest 2019. Bayangkan, sudah mendapat pengalaman seru, berkesempatan juga mendapat hadiah! Tentu saja hari ini merupakan hari yang menyenangkan :D
Demikian cerita saya tentang pengalaman seru di RiauFest 2019. Semoga bermanfaat dan menginspirasi teman-teman dalam menjaga warisan kebudayaan Indonesia. Terimakasih telah membaca blog ini, jangan lupa tinggalkan komentar ya!

1 komentar :

  1. seruu yaa, semoga saja asap kebakaran hutan cepat berlalu dan udara pekan baru bisa kembali segar dan beraktifitas normal

    BalasHapus

Popular Posts