Liburan Nanti Aku Mau ke Papua, dari Mulai Menjelajah Hutan sampai Minum Kopi!

Kamis, 19 Maret 2020

Liburan Nanti Aku Mau ke Papua, dari Mulai Menjelajah Hutan sampai Minum Kopi!


Halo teman, bagaimana kegiatan sehari-hari ini? Tetap menjaga kesehatan dan jangan lupa refreshing ya agar tidak penat. Sebelum mulai bercerita, aku mau tanya dulu nih, kalian sudah ada yang merencanakan liburan mau ke mana belum? Kalau aku inginnya di liburan di dalam negeri dulu, karena banyak sekali bumi tercinta kita ini yang belum dijelajahi. Bagaimana kalau kita bertamasya ke Papua?



Sebagai orang Indonesia, kita harus sadar kalau negeri kita ini memiliki destinasi wisata yang beragam. Bahkan pemandangan alamnya luar biasa indah. Papua itu Indonesia lho, dan masih berupa surga yang jarang terjamah. Jika ingin melepas penat, cocok nih berwisata ke sini, karena Papua destinasi wisata hijau. Nah, ini dia rencana trip kalau aku berlibur ke Papua!

1. Wisata Bahari di Raja Ampat

Siapa yang belum kenal Kepualauan Raja Ampat? Kalau masih belum tahu, coba cek uang kertas Rp100.000,- edisi tahun 2016 kalian. Tapi pasti banyak yang belum pernah ke sana seperti diriku hehe. Obyek wisata ini terkenal banget di dunia, gak afdol kalau ke Papua gak mampir ke sini kan?

Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta. Banyak sekali wisatawan mancanegara yang mampir ke sini. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia.

Pulau Misool adalah salah satu yang memiliki deretan pantai dengan panorama yang indah. Pasir putih yang terhampar sepanjang pantai, serta air yang jernih menjadi pemandangan yang menyegarkan setiap mata yang memandang. Kita bisa mengeksplor sisi lain pulau-pulau menggunakan perahu boat milik masyarakat setempat. Gugusan batu karang dan pantai yang mempesona, gua-gua yang luar biasa cantik, peninggalan purbakala yang menarik, serta lokasi olahraga kayaking, akan menjadikan Misool sebagai kawasan pariwisata eksklusif.



Kalau kalian ingin berkunjung ke Misool, bisa melalui Kota Sorong. Transportasi yang digunakan beragam, seperti kapal cepat dengan waktu tempuh kurang lebih empat jam. Atau menggunakan kapal besar dengan waktu tempuh kurang lebih delapan jam.

Menurut Dr. John Veron yaitu ahli karang berpengalaman dari Australia, Kepulauan Raja Ampat mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu.

Selain itu, tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, Lembaga Oseanografi Nasional (LON), dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasil dari pengamatan mereka adalah perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat.

Luar biasa lengkap sekali, bahkan tak satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini. Wah indah banget kalau kita dapat menyelam di sini yah. jangan lupa dijaga kelestarian alam dengan tidak memegang terumbu karang yah teman-teman! Kalau beruntung, kita juga bisa bertemu satwa langka yang hidup di perairan Papua, seperti labi-labi moncong babi (pig nosed turtle) atau dengan nama ilmiah Carettochelys insculpta.


2. Bertukar Cerita dengan Orang Papua Asli, dari Budaya sampai Kuliner

Kalau sudah sampai di Papua, jangan lupa mengobrol dengan orang Papua asli ya. Kita bisa mendapat banyak info tentang kebudayaan sampai kuliner mereka. Sempatkan berfoto di rumah tradisional mereka yaitu Honai. Dan kalau sempat, coba deh memakai pakaian adat sana. Psst, siapa tahu kamu bisa membawa oleh-oleh koteka hihi.

Kalau ada waktu, tanyakan di mana bisa melihat tarian khas Papua seperti Tari Yospan, Tari Musyoh, dan Tari Wutukala. Sebagian besar tarian ini dilakukan ketika ada event khusus. Jadi dengan bertanya pada warga sekitar, bisa jadi kita sempat melihat langsung tarian tersebut.

Nah untuk kulinernya, jangan lupa cicipi cemilan yaitu kue lontar, kue bagea, dan sagu lempeng. Untuk makanan beratnya juga banyak pilihan seperti ikan bakar Manokwari, papeda, dan sate ulat sagu.

Ada yang suka nanas? Ternyata nanas merupakan salah satu buah khas Papua, tepatnya di daerah Bokondini. Dalam rangka mendukung Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX tahun 2020 di Papua pada bulan Oktober mendatang, pemerintah setempat akan menyiapkan minuman nanas kemasan. Bokondini memang dikenal dengan hasil buah nanas yang melimpah. Siapa yang mau mencoba?


3. Ekowisata di Hutan Papua

Saya tertarik untuk menjelajah hutan di Papua setelah membaca kisah dari Hans Mandacan. Beliau adalah warga suku Khatam, Desa Kwau, Pegunungan Arfak, yang berjarak 90 kilometer dari pusat kota Manokwari. Walaupun “hanya” lulusan SD, beliau mendedikasikan hidupnya untuk mengembangkan ekowisata di kampung halamannya.

Pegunungan Arfak memiliki keindahan pemandangan dan burung-burung cantik. Kita bisa menginap di Homestay Papua Lorikeet. Hans memberdayakan warga desanya untuk turut serta mengembangkan ekowisata ini, ada yang bekerja sebagai pemandu sampai dengan juru masak.

Untuk paket wisata, di pagi hari kita akan diajak ke desa untuk melihat burung cantik. Tidak boleh dipegang atau dibawa pulang yah, jadi cukup membawa kenangan indah dan photo super keren. Kita bisa melihat Cenderawasih Belah Rotan (Cicinnurus magnificus), Parotia Arfak (Parotia Sefilata), Namdur Polos (Amblyornis inornatus), and Paruh Sabit Kuriruri (Epimachus fastuosus).

Selain menjaga kelestarian alam, ekowisata ini juga memberikan pemasukan bagi warga asli. Selain itu, karena banyak wisatawan asing, otomatis ilmu dan pengalaman juga bertambah. Hans mengajak komunitas sekitar menjaga ekowisata bersama, tidak ada perburuan atau bercocok tanam di sekitar wilayah wisata, sehingga hutan masih alami.

Yuks kita jelajah hutan! Info lebih lengkap dapat dibaca di website EcoNusa.


4. Mencicipi Kopi Papua

Akhirnya sampai juga waktunya mencicipi kopi Papua yang tidak kalah dengan kopi daerah lainnya. Katanya nih, sambil makan sagu lempeng paling enak ditemani kopi.

Papua berdaya, salah satunya dari budidaya kopi Papua. Misalnya, biji kopi Dogiyai mulai ditanam sejak tahun 1950-an yang dikenalkan oleh misionaris Belanda. Kopi variety Arabica Typica ini, biasanya ditanam di sekeliling lembah Kamuu di Pegunungan Mapia, Kabupaten Dogiyai. Kopi ini populer dengan nama Kopi Moanemani.  Ada juga varian lainnya seperti Kopi Sabin asal Kabupaten Pegunungan Bintang, Kopi Wamena asal Kabupaten Jayawijaya, dan Kopi Tiom asal Kabupaten Lanny Jaya. Walau semua kopi ini adalah variety Arabica Typica yang tumbuh di daerah ketinggian pegunungan tengah Papua, tapi aroma dan rasanya berbeda.

Misalnya, rasa Kopi Wamena sangat unik, mulai dari rasa balance dan smooth, aroma bernuansa cokelat dan floral yang cukup harum, keasaman rendah, body yang medium, hingga rasa sweetness yang sedang.

Sementara cita rasa aroma Kopi Tiom berbeda lagi, memiliki aroma wangi yang khas bertekstur tajam. Iklim di daerah Tiom sangat mendukung menciptakan rasa kopi yang hanya ada satu-satunya di Indonesia. Bahkan saat Festival Kopi Papua pertama 2018 di Kota Jayapura, Papua, Kopi Tiom keluar sebagai kopi termahal dengan harga Rp 5,3 juta per kilogram.

Maksimus yaitu pemilik lahan kopi 38 hektare di Kampung Yagara menjelaskan kenapa kopi Arabica di pegunungan tengah Papua ini aromanya berbeda. Hal itu dilihat dari perbedaan tinggi setiap tempat kopi itu ditanam. Semakin tinggi tempat tanamnya, aromanya pun semakin tajam, apalagi di dataran tinggi itu tanah berbatu kerikil, pasti aromanya berbeda dengan dataran lembah.

Sebagai penikmat kopi, rasanya gak boleh melewatkan kopi khas Papua ini. Penasaran banget ingin mencicipi. Oh ya, bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh lho. Pasti gak kalah rasanya dengan rasa kopi dari cafe luar negeri nih ya hihi.

Nah itu dia list trip yang bakal aku lakukan kalau liburan ke Papua. Yang mana nih favorit kamu? Jangan lupa tinggalkan komentar ya. Terima kasih telah mampir ke blog saya!

27 komentar :

  1. Ah jelajah papua rupanya banyak aktivitas dan tempat unik. Sodara ada nih di sana. Tp dia banyak di dalam rumahnya. Gak tau mana2

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah lumayan bisa sekalian silaturahmi ke sodaranya mbak nih hehe

      Hapus
  2. wah rupanya Papua punya banyak aktifitas dan tempat2 wisata yang masih asri ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, banyak yang awalnya aku belum tahu juga hehe

      Hapus
  3. duh salah satu wishlist aku ni ke papua, semoga bisa ksana juga akuu

    BalasHapus
  4. Raja Ampat sampai sekarang masih menjadi wish list untuk destinasi liburanku karena belum ada teman yang mau diajak kesana. Nampak seru banget sih ini kalau beneran mau kesana ya mbak.

    BalasHapus
  5. semoga travel wish nya terwujud bisa keliling Papua menikmati keindahan alam, kenikmatan kuliner, hingga merasakan kesegaran udara di sana

    BalasHapus
  6. Aku juga kalau ada rejekinya nanti sama waktunya pengen banget main ke Papua. Pulau yang eksotis banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. eksotis dan misteri ya mbak, banyak keindahan yang jarang dilihat hehe

      Hapus
  7. Wuih Papua bener2 kaya sumber daya alamnya ya. Kalo kita mau eksplor, banyak banget hal menarik yang bisa kita pelajari di sana 🤗

    BalasHapus
  8. Pengen banget dn jadi impian buat k Papua ini karena memang destinasi hijau banget kalo kesana, apalagi Raja Ampat

    BalasHapus
  9. Papua salah satu bucket list aku yang belom selesai, one day I will be there soon

    BalasHapus
  10. Papua memang cantik bangeet..aku udah 2 kali ke Jayapura dan selalu takjub mba..ingin kembali lagi ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah mbak keren banget, semoga aku bisa nyusul jalan-jalan ke sana hehe

      Hapus
  11. Ini tempat impian aku banget. Mau deh suatu hari nanti bisa kesini. Selama ini cuma bisa liat di tv/internet aja.

    BalasHapus
  12. Seperti apa rasanya kopi dari Papua?
    Karena selama ini yang aku tahu hanya kopi Sumatera. Tapi memang kalau ke Papua langsung, ada banyak hal unik yang bisa kita pelajari.

    Karena dulu Bapak rahimahullah pernah ditugaskan di wilayah paling timur dari Indonesia ini. Tapi dulu Raja Ampat belum jadi salah satu destinasi wisata terbaik Indonesia.

    BalasHapus
  13. kalau saya penasaran banget ngobrol sama orang Papua asli hehe

    BalasHapus
  14. Aku dulu SMP tinggal di Papua dan kami harus bisa tari yospan, kangeen!

    BalasHapus
  15. Kopi Papua so legit kayaknya ya nae. Pengen nyobain. Raja Ampat bener2 dream banget buat aku. Tapi semoga lah yah ada rejeki buat liburan ke sana. aamiin.

    BalasHapus
  16. Tau dong Raja Ampat, tapi ya belom kesana mba hehe...

    Btw kopi tiom ya, mayan juga harganya, kalau di Papua termasuk murah sih itu gak sih, karena kan secara harga bahan pokok disana emang mehong

    BalasHapus
  17. Papua ni memang surga Indonesia yang layak banget untuk dikunjungi ya mbak. Duh, kapan yaa bisa main kesini, pengen banget keliling mengenal kebudayaannya yang kaya dan melimpah.

    BalasHapus
  18. memang ciamik banget sih, destinasi yang cukup sexy. semoga bisa kesana

    BalasHapus
  19. Pengen lihat aneka tumbuhan dan burung pastinya, dong. Wish List juga, nih.

    BalasHapus
  20. Papua masuk wish list ku juga nih, sapa tau nemu emas juga...atau nemu mas mas...

    BalasHapus
  21. semoga soon aku bisa ke PAPUA juga, selain pengen ada adeku juga tinggal sana, penasaran sama Pepeda hahaha

    BalasHapus
  22. Salah satu tempat yang udah jadi whistlist dari kapan tau. Tapi belum tau kapan bisa beneran kesana. But, someday insyaallah semoga bisa kesana :*

    BalasHapus

Popular Posts